WAY PANJI (Lampost): Masyarakat Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, khususnya Warga Pande dan Pasek, menggelar pitra yadnya (ngaben massal) secara bersamaan di permakaman desa setempat, Kamis (11-8). 
Ngaben massal diikuti warga Pande sebanyak 86 sawe dan 285 sawe nglungah. Sementara warga Pasek ngaben sebanyak 50 sawe dan 323 sawe nglungah.
Prosesi 
ngaben massal cukup ramai dan pertama kali dilakukan warga Pasek dengan 
membawa Balai Tajuk dari pura ke permakaman. Setelah itu warga Pande 
juga melakukan hal serupa dengan mengangkat Balai Tajuk dan patung lembu
 yang digunakan untuk keluarga yang tidak mampu.
Hadir 
dalam prosesi ngaben massal itu Zulkifli Anwar (anggota DPR), Danyon 
Marinir Piabung Mayor (Mar.) Dewa Gede Wiriawan, didampingi Pasi Ops 
Mayor (Mar.) I Wayan Warga. Bahkan, mantan Bupati Lampung Selatan 
tersebut itu ikut diarak menaiki wadah/bade ke tempat pembakaran.
Dalam 
sambutannya, Zulkifli di hadapan umat sedarme mengatakan kebersamaan 
kehidupan tidak boleh membedakan agama dan kepercayaan. Pitra yadnya sangat sakral dan merupakan upacara wajib bagi umat Hindu untuk mendoakan leluhur.
"Kita 
tidak boleh membeda-bedakan dan tetap menghormati satu sama lain, 
tanggung jawab kita yang lebih utama adalah kepada yang Maha Pencipta. 
Jadi, apa pun bentuknya, Yang Maha Kuasalah yang akan menentukan. Kalau 
umat Muslim ini merupakan berkah, tetapi bagi umat sedarme, ini 
merupakan asung kerta wara nugraha," kata Bang Zul, panggilan akrab pria yang selalu mengenakan kacamata itu.
"Ngaben 
benar-benar sakral dan ini merupakan tanda cinta kepada para leluhur 
yang telah keluarganya. Mudah-mudahan dengan telah dilaksanakan pitra yadnya,
 bagi mereka bisa bereinkarnasi kembali dan dalam alam nirwana dapat 
diterima di sisi-Nya," kata anggota Komisi V DPR ini. (RLS/D-3)
sumber : Lampungpost (14 August 2011)

 
 
 
